Kamis, 04 November 2010

Waspadai 5 Dampak Kesehatan Akibat Letusan Gunung Merapi



Kementerian Kesehatan RI meminta warga masyarakat di sekitar Gunung Merapi mematuhi jarak aman 20 Km dari puncak gunung yang sudah diputuskan tadi malam. Hal itu untuk menghindari dampak buruk kesehatan akibat letusan gunung teraktif di dunia tersebut.

Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Tjandra Yoga Aditama mengatakan ada 5 dampak kesehatan akibat letusan gunung api. Berikut kelima dampak letusan gunung berapi itu seperti disampaikan Tjandra kepada detikcom, Jumat (5/11/2010):


1. Luka bakar dengan berbagai derajat keparahannya.
2. Cedera dan penyakit langsung akibat batu, kerikil, larva dan lain-lain.
3. Dampak abu gunung berapi (baik berbagai jenis gas seperti S02, H2S,N02 dan lain-lain serta debu dalam bentuk TSP atau PM 10/5/2.5.
4. Perburukan penyakit yang sudah lama diderita oleh pasien/pengungsi.
5. Dampak lain seperti kecelakaan lalu lintas akibat jalan berdebu licin, jatuh karena panik, kontaminasi makanan dan lain-lain.

Terkait dengan kelima hal tersebut, Tjandra menganjurkan kepada masyarakat untuk:

1. Patuhi secara penuh batas lokasi aman yang sudah ditetapkan, yang hari ini adalah 20 Km.
2. Untuk yang di luar 20 Km maka sedapat mungkin menghindarkan diri dari menghisap debu/abu berlebihan, misalnya membatasi aktifitas fisik yang tidak perlu (jangan jogging dulu misalnya kalau debu pekat), menggunakan masker dan lain-lain.
3. Kalau sakit maka segera berobat ke fasilitas kesehatan terdekat.
4. Kalau memang sudah ada penyakit kronik, maka segera menghubungi dokter yang biasa menangani atau setidaknya mempersiapkan obat-obatan rutin yang biasa dikonsumsi.
5. Jaga daya tahan tubuh, makan bergizi dan bersih, cukup istirahat, hati-hati dengan KLL dan lain sebagainya.

Menurut Tjandra, ia sudah menghubungi Rumah Sakit dr Sardjito Yogyakarta serta RS di Klaten, Jawa Tengah, untuk informasi korban. Angka korban letusan Merapi sampai saat ini terus berubah karena proses evakuasi dan pengobatan masih terus berlangsung.

Hingga pukul 08.00 WIB, jumlah jenazah yang masuk ke ruang forensik RS Sardjito tercatat 22 orang.
(irw/nrl)
Tetap update informasi di manapun dengan http://m.detik.com dari browser ponsel anda!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BENCANA (LITERASI) KESEHATAN (BELAJAR DARI KASUS KPAI, KEMATIAN ARTIS & VIRUS CORONA)  Oleh Ns. Muflih., S.Kep., M.Kep., Sp.Kep.Kom...